Jumat, 02 September 2022

MENANAM DAN PANEN PISANG BERMUTU

Dikutip dari https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=3821. Dituliskan, Pisang merupakan tanaman asli di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pisang merupakan salah satu jenis buah yang sa0gat mudah dan cocok tumbuh di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Jenis pisang yang banyak ditanam di Indonesia  antara lain pisang susu, pisang raja, pisang ambon, pisang kapok dan lain-lain.  

Tanaman pisang cukup adaptif jika ditumbuhkan baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi (<1.600 mdpl). Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman pisang berada dikisaran 27'c dengan suhu maksimum 38'. Tingkat curah hujan yang cocok untuk pertumbuhan tanaman pisang adalah 2000-2500 mm/tahun dengan tingkat keasaman tanah atau pH sebesar 4,5-7,5.Agar tanaman pisang dapat berproduksi dengan kualitas baik, maka perlu diperhatian mulai dari memilih bibit, menanam dan memelihara tanaman.

Cara Tanam dan Pemeliharaan

1. Persiapan lahan, dimana lahan harus bebas dari alang, pembuatan lobang tanam dengan ukuran 60x60x50 cm, jarak antar lubang 3-4 m. Setiap lubang diisi pupuk kandang/kompos secukupnya.

2. Penyediaan bibit, dimana bibit yang digunakan berasal dari anakan-anakan tanaman pisang yang kualitas baik, Bibit berupa tunas, dan pada bonggol yang dibelah yang disebut bit. Kemudian bit didederkan pada tanah campur pasir 1:1. Setelah 1 minggu bibit mulai berkar dan dipindahkan ke polybag. Selanjutnya setelah 2 bulan bibit siap dipindahkan ke lahan dan dimasukkan ke dalam lubang tanaman (1 bibit per lubang). Disarankan agar pemindahan tanaman ke lahan sebaiknya dilaksanakan awal musim hujan.

3. Pemupukan, dengan campuran 100 gr ZA, 100 gr SP dan 150 gr KCL untuk setiap tanaman. Pemupukan awal dilakukan setelah tanam sebulan dan pemupukan diulang setiap 3 bulan sekali dengan cara pupuk dibenamkan melingkar di sekeliling tanaman.

4. Penjarangan anakan, yang ditujukan untuk menjaga keseimbangan pertumbhan sehingga tanaman dapat menghasilkan tandan yang lebih besar dan berkualitas baik. Dipilih anakan pedang. Untuk anakan kedua yang dipelihara berasal dari anakan pertama, dan anakan ketiga berasal dari anakan kedua. Pemeliharaan anakan  sebaiknya dimulai setelah indunya berumur 4-6 bulan. Pemeliharaan tanaman induk dengan ketiga anakannya.

5. Pemotongan jantung pisang, dilakukan setelah bunga terakhir pada jantung mekar, yang ditandai dengan pertumbuhan buah yang kecil-kecil dan lambat, sisa jantung pisang segera dipotong. Pemotongan jantung tersebut dapat meningkatkan produksi buah 2-5%.

6. Pemeliharaan

Penyakit layu pada pisang terdiri dari: penyakit layu fusarium dan penyakit layu bakteri. Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysparum. Jamur penyebab penyakit ini hidup di dalam tanah, masuk ke dalam akar, selanjutnya masuk ke dalam bonggol dan jaringan pembuluh. Gejala dari penyakit ini adalah sepanjang jaringan pembuluh pada batang semu berwarna coklat kemerahan. Daun menguning dan menjadi layu, tangkainya menjadi terkulai dan patah. Kadang-kadang lapisan luar batang semu terbelah dari bawah ke atas. Yang paling khas adalah jika pangkal batang dibelah membujur, terlihat garis-garis coklat atau hitam dari bonggol ke atas melalui jaringan pembuluh ke pangkal dan tankai daun. Penularan penyakit ini dapat melalui bibit, tanah dan air yang mengalir mengandung spora jamur. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Disebut juga penyakit dara, karena bila akar tinggal/bonggol tanaman sakit dipotong maka keluar cairan kental yang berwarna kemerahan dari berkas pembuluh. Gejala penyakit ini pada tanaman pisang adalah layunya daun-daun tua sebelum waktunya, daun menguning dan mati, pada tanaman muda terjadi kelayuan yang menyeluruh.

Panen

Pada bulan musim kemarau, pisang sudah bisa dipanen setelah 90 hari sejak keluarnya jantung, dan pada bulan-bulan musim hujan setelah 120 hari. Ciri-ciri buah pisang yang sudah dapat dipanen antara lain: kulit buah menjadi lebih cerah, bentuk buah lebih membulat tidak bersiku dan padat, warna buah pisang agak menguning. Pada saat panen buah, jangan sampai terjadi banyak luka pada kulit buah akibat benturan atau gesekan agar mutu dan penampakan buah tetap baik dan menarik. Hal yang perlu diperhatikan pada saat dilakukan pemetikan buah: 1) Perbandingan antara daging buah (buah sudah membulat) dan 2) Mudah patah ujung bunga (kepala putik).

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/99943/teknologi-menanam-dan-panen-pisang-bermutu/ 

              https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=3821

0 komentar:

Posting Komentar