Kenali Penyakit pada Lele

Pengendalian Penyakit ikan Lele dengan Nitrobacter
Setiap peternak yang akan membudidayakan lele wajib mengetahui cara pengendalian penyakit ikan lele.
Serangan penyakit merupakan salah satu resiko yang harus dikenda...likan.
Penyakit ikan lele banyak ragamnya, beternak lele tanpa memperhitungkan resiko serangan penyakit akan membawa malapetaka.
Serangan penyakit ikan lele bisa dihindari dengan memperbaiki manajemen budidaya.
Namun meskipun begitu, tetap saja masih ada faktor eksternal yang tidak bisa dielakkan 100 persen.
Banyak hal-hal tidak terduga yang bisa terjadi ketika kita membudidayakan ikan lele.
Sumber penyakit ikan lele dari faktor internal, antara lain pengaturan
pakan yang tidak tepat, benih yang membawa bibit penyakit, sampai
pengaturan air yang buruk.
Sedangkan dari faktor eksternal antara lain iklim, cuaca, sumber air, serangan wabah regional dan lain sebagainya.
Penyakit ikan lele hampir sama dengan penyakit yang ditemui pada ikan tawar lainnya.
Penyakit yang biasa menyerang terdiri dari penyakit infeksi yang disebabkan jamur, protozoa, bakteri dan virus.
Berikut beberapa penyakit ikan lele yang disebabkan oleh infeksi:
Penyakit bintik putih (white spot), penyebabnya adalah protozoa dari jenis Ichthyphyhirius multifillis.
Penyakit ini menyerang hampir semua jenis ikan air tawar.
Pada ikan lele banyak menyerang benih.
Bintik-bintik putih tumbuh pada permukaan kulit dan insang.
Bila terkena ikan akan mengosok-gosokkan badannya ke dinding atau dasar kolam.
Peyakit ikan lele ini dipicu oleh kualitas air yang buruk, suhu air terlalu dingin dan kepadatan tebar ikan yang tinggi.
Untuk mencegah agar ikan tidak terkena white spot, pertahankan suhu air
pada kisaran 28 C dan gunakan air yang baik kualitasnya dengan
menggunakan Nitrobacter.
Pengobatan untuk jenis penyakit ikan lele ini antara lain dengan cara
merendam ikan-ikan yang sakit dalam kolam penampungan air yang diberi 50
ml Nitrobacter per meter kubik air selama 48 jam. Jika pengobatan belum
terlambat maka ikan akan sehat kembali, jika bertahan hidup melewati 48
jam biasanya ikan akan sehat, setelah sehat maka ikan boleh dipindahkan
ke kolam besar lagi,
Penyakit gatal (Trichodiniasis) disebabkan oleh protozoa jenis Trichodina sp.
Gejala penyakit ikan lele Trichodiniasis adalah ikan terlihat lemas,
warna tubuh kusam dan sering menggosok-gosokan badannya ke dinding dan
dasar kolam.
Penyakit ikan lele ini menular karena kontak langsung dan juga lewat perantara air.
Kepadatan ikan yang terlalu tinggi dan kekurangan oksigen disinyalir memicu perkembangannya.
Penyakit ikan lele ini bisa dicegah dengan mengatur kepadatan tebar dan menjaga kualitas air.
Pengobatan untuk jenis penyakit ikan lele ini antara lain dengan cara
merendam ikan-ikan yang sakit dalam kolam penampungan air yang diberi 50
ml Nitrobacter per meter kubik air selama 48 jam. Jika pengobatan belum
terlambat maka ikan akan sehat kembali, jika bertahan hidup melewati 48
jam biasanya ikan akan sehat, setelah sehat maka ikan boleh dipindahkan
ke kolam besar lagi,
Serangan bakteri Aeromonas hydrophila.
Penyakit ikan lele yang ditimbulkan bakter ini menyebabkan perut ikan
menggembung berisi cairan getah bening, terjadi pembengkakan pada
pangkal sirip dan luka-luka disekujur tubuh ikan.
Faktor pemicu penyakit ikan lele ini adalah penumpukan sisa pakan yang membusuk di dasar kolam.
Untuk mencegahnya, upayakan pemberian pakan yang lebih tepat dan pertahankan suhu air 28 C dan memberi Nitrobacter dengan dosis 10 ml per meter kubik.
Pengobatan untuk jenis penyakit ikan lele ini antara lain dengan cara
merendam ikan-ikan yang sakit dalam kolam penampungan air yang diberi 50
ml Nitrobacter per meter kubik air selama 48 jam. Jika pengobatan belum
terlambat maka ikan akan sehat kembali, jika bertahan hidup melewati 48
jam biasanya ikan akan sehat, setelah sehat maka ikan boleh dipindahkan
ke kolam besar lagi,
Penyakit Cotton wall disease, penyebabnya bakteri Flexibacter Columnaris.
Bakteri ini menyerang organ dalam seperti insang.
Gejala yang ditimbulkannya adalah terjadi luka atau lecet-lecet pada
permukaan tubuh, ada lapisan putih atau bintik putih, gerakan renang
lambat dan ikan banyak mengambang.
Faktor pemicunya adalah pembusukan sisa pakan didasar kolam dan suhu air yang naik terlalu tinggi.
Pencegahannya dengan mengontrol pemberian pakan yang sudah di fermentasi dengan Nitrobacter dan mempertahankan suhu air pada 28 C.
Pengobatan untuk jenis penyakit ikan lele ini antara lain dengan cara
merendam ikan-ikan yang sakit dalam kolam penampungan air yang diberi 50
ml Nitrobacter per meter kubik air selama 48 jam. Jika pengobatan belum
terlambat maka ikan akan sehat kembali, jika bertahan hidup melewati 48
jam biasanya ikan akan sehat, setelah sehat maka ikan boleh dipindahkan
ke kolam besar lagi,
Penyakit karena serangan Channel catfish virus (CCV).
Virus ini tergolong kedalam virus herpes.
Ikan yang terinfeksi tampak lemah, berenang berputar-putar, sering
tegak vertikal di permukaan, dan pendarahan dibagian sirip dan perut.
Faktor pemicu penyakit ikan lele ini adalah fluktuasi suhu air, penurunan kualitas air dan kepadatan tebar yang tinggi.
Untuk mencegah serangan virus ini adalah dengan cara memperbaiki manajemen budidaya dengan menggunakan Nitrobacter
dengan dosis 10 ml per meter kubik air, menjaga kebersihan kolam dan
pemberian pakan yang berkualitas yang sudah di fermentasi dengan
Nitrobacter.
Pengobatan untuk jenis penyakit ikan lele ini antara lain dengan cara
merendam ikan-ikan yang sakit dalam kolam penampungan air yang diberi 50
ml Nitrobacter per meter kubik air selama 48 jam. Jika pengobatan belum
terlambat maka ikan akan sehat kembali, jika bertahan hidup melewati 48
jam biasanya ikan akan sehat, setelah sehat maka ikan boleh dipindahkan
ke kolam besar lagi,
Selain penyakit ikan lele di atas,
terdapat juga sejumlah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi
melainkan disebabkan oleh kondisi lingkungan, seperti keracunan dan lain
sebagainya. Berikut beberapa penyakit non-infeksi yang penting
diketahui dalam beternak lele:
Penyakit kuning (Jaundice),
penyakit ini akibat dari kesalahan nutrisi pakan. Penyebabnya antara
lain kualitas pakan yang buruk, seperti telah kadaluarsa atau pakan
disimpan di tempat lembab sehingga pakan rusak. Beberapa keterangan
mengatakan jaundice bisa disebabkan oleh pemberian jeroan atau ikan
rucah secara kontinyu. Keterangan lain mengatakan serangan jaundice bisa
datang apabila dalam air kolam banyak terdapat alga merah.
Pecah usus atau Reptured Intestine Syndrom (RIS). Penyakit ikan lele
ini terlihat dari gejalanya yang khas yaitu pecahnya usus. Penyebabnya
adalah pemberian pakan yang berlebihan. Ikan lele merupakan ikan yang
rakus, berapapun pakan yang kita berikan akan disantapnya sehingga akan
memecahkan usus bagian tengah atau belakang. Untuk menghindarinya,
lakukan pengaturan pemberian pakan yang efektif. Kebutuhan pakan ikan
lele per hari adalah 3-6% dari berat tubuhnya dan harus diberikan secara
bertahap, pagi, siang, sore atau malam hari.
Kekurangan
vitamin, kasus kekurangan vitamin yang paling sering pada ikan lele
adalah kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin ini akan mengakibatkan
tubuh ikan bengkok dan tulang kepala retak-retak. Apabila terlihat
penyakit ikan seperti ini, berikan vitamin mix yang banyak dijual di
pasar. Dosisinya 1 gram per kg pakan lele diberikan selama 5-7 hari.
Penyakit keracunan, penyakit ini ditimbulkan karena faktor
lingkungan seperti air yang tercemar pestisida, atau akibat kimia
industri lainnya. Untuk menanggulanginnya, gunakan air yang sudah
dikondisikan dengan Nitrobacter selama 1 minggu.
sumber: www.Nitrobacter.org
0 komentar:
Posting Komentar