skip to main |
skip to sidebar
Tundukkan hati

___Tundukkan hati__
Gaji itu tak sama persis dengan rezeki
Sebanyak-banyaknya
belum tentu terasa cukup
belum tentu terasa memuaskan
masih saja curiga
jika terlambat datangnya
Gaji itu tak sama persis dengan rezeki...
ada yang bergaji 3 kali dalam sebulan
gaji pokok dan tunjangan
sertifikasi atau tunjangan profesional
plus honor daerah
tapi tidak jua cukup
bukan kah ini sudah cukup spektakuler?
belum lagi jika punya kebun yang produktif
dan usaha-usaha produktif lainnya
Gaji itu tak sama persis dengan rezeki
ada yang bergaji hanya ratusang ribu
bahkan dibawah 500 ribu
dan sampai ditangannya setelah satu semester bekerja
dan sampainya hanya setengah darinya
tapi terasa cukup
bukankah ini sesuatu yang miris?
sesuatu yang tak terpikirkan dalam hidup
bagaimana manajemennya?
sedang pengeluarannya sama dengan penerima gaji 3 kali sebulan
Gaji itu tak sama persis dengan rezeki
mulailah mendidik diri untuk mencukupkan
apa yang ada
kita memang tidak dimasa perang
juga bukan dimasa sulit
tapi renungkanlah orang-orang yang berusaha
mencukupkan apa-apa yang kurang
resapilah perihnya orang-orang yang mencoba
menelan getirnya perjalanan
Gaji itu tak sama persis dengan rezeki
cobalah untuk menyederhanakan
kehedonisan yang ada
cobalah untuk menundukkan hati
bahwa hidup tak sekedar
kemewahan
tak sekedar kebercukupan
namun orang yang kaya itu adalah yang mengayakan orang lain
namun orang yang kaya itu adalah yang merasakan payahnya orang lain
namun orang yang kaya itu adalah yang mampu menahan diri.
--Semoga Barokah--
0 komentar:
Posting Komentar