Rabu, 02 Oktober 2013

SABAR


Ketika guru memasuki kelas pagi itu, suasana hening, tak ada satu orang murid pun yang bergening. Wajah mereka terpekur dan dibaluti dengan kesedihan. Belajar menerawang dan tanpa semangat. Guru mulai bingung menghadapi perilaku anak-anak ini, tidak hanya satu orang melainkan seiisi kelas berprilaku sama. Namum proses belajar mengajar tetap berlangsung, hingga diakhir jam belajar Ibu guru bertanya kepada salah seorang anak “kenapa kamu tidak bersemangat hari ini?”
“saya sedih bu”
“kenapa?”
“karena kepergian sahabat kami bu”
Guru mulai berargumen panjang lebar “nak, setiap yang hidup akan menemui kematian, tiap yang ada akan kembali tiada, tiap yang datang akan pulang, tiap yang hadir akan kembali pada pemiliknya. Kecelakaan yang menimpa sahabat kalian, adalah pelajaran bagi kita yang ditinggalkan, kematian tidak bisa kita hindarkan walau sesaat. Ibu juga bersedih, namun bersedih bukan berarti kita menghentikan siklus kehidupan kita, ia yang telah pergi telah memenuhi janjinya pada Rabbnya, kita yang hidup harus menjalankan sisa umur kita dengan sebaiknya. Teman kalian yang pergi adalah seorang anak yang cerdas, berprilaku baik. Maka balaslah rasa sedih kalian dengan terus berprestasi meneruskan langkah sahabat kalian. Kalian tau sahabat kalian bercita-cita menjadi apa? Dia bercita-cita menjadi kepala Dinas Pertanian, maka berusahalah untuk menjadi bagian dari cita-citanya. Bukan dengan bermurung diri begini, tidak semangat belajar, tidak mau makan, tidak mau beraktifitas karena perilaku ini tidak akan mengubah keadaan sedikitpun dan ini sama dengan meratapi dan Allah tidak senang dengan orang yang meratap”.
Semua murid yang ada di kelas, maju dan menyalami gurunya “maafkan kami bu, kami janji akan belajar dengan giat”.
Ternyata ketika kita tidak dihiraukan siswa, bukan mereka sedang tidak ingin belajar atau tidak menghargai guru, tapi karena ada yang menjadi beban pikiran mereka, karena ada yang mengganjal di hati mereka. Tidak ada murid yang nakal melainkan hanya guru yang tidak sabar, tidak ada murid yang bodoh melainkan hanyaguru yang tidak sukses dalam mengajar. Seekor gajah saja bisa diajarkan apalagi manusia.

0 komentar:

Posting Komentar