Jumat, 21 Juni 2013

Karena Ada Cinta


Manusia tak pernah terlepas dari yang namanya cinta, kata ini begitu sakral dalam kehidupan manusia dan begitu berharga bagi siapapun, tentu saja karena tak ada satupun manusia yang bisa hidup tanpa cinta, tak ada satupun manusia yang tidak butuh cinta. Bahkan ada yang membunuh karena cinta, ada yang menyakiti karena cinta, ada yang bahagia karena cinta, ada yang terluka karena cinta, ada yang menderita karena cinta, ada yang menemukan hidayah karena cinta, ada yang saling berbantahan karena cinta. Cinta terkadang membuat alfa namun itu hanya karena kelalaian belaka, namun cinta memberikan kehidupan saat cinta digunakan pada tempat yang pantas sebagai kedudukannya, karena cinta juga bisa membuat manusia lupa diri dari penciptanya. Tak ada manusia yang tak butuh cinta, semua butuh cinta, tiada kehidupan tanpa cinta dan kasih. Bukankah setiap manusia itu juga lahir dari yang namanya cinta, yang saling menentramkan antara satu dengan yang lainnya.
Masa kecil yang kita tau tentang cinta hanya ketika kita dibelikan ini dan itu, remaja mulai berubah dan patah lagi dewasa sudah dengan irama cinta masing-masing. Ada yang berusaha membendung dan terkadang meluap dan ada yang tumpah sehingga tak berdayaguna lalu ada pula yang tertahan dan beku tak terpecahkan hingga ajalpun datang menjemput. Perihal cinta Allah yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan, cinta itu indah karena inti pekerjaannya adalah memberi, memberi apa saja yang dibutuhkan oleh orang yang dicintai untuk hidup lebih baik dan tumbuh karenanya. Allah memberi apa saja yang kita butuhkan, inilah cinta yang sempurna dan paripurna, tak ada satu kekasihpun yang bisa memberikan segala yang dibutuhkan orang yang dicintai dan mencintainya, bahkan kerap orang yang dicintai tersakiti dan kadang tak terobati, karena ketika lisan tersalah masih bisa diobati, namun saat hati tersayat walau sudah terucap maaf dilisan namun terkadang masih membekas dihati dan terkadang kerap muncul kembali. Namun Allah Maha Pengampun dan penerima taubat, sekalipun hidung telang bertengger anting-anting dan mulut sudah seperti lautan alkohol, ketika petunjuk diberikan tak siapapun yang bisa menghalangi untuk kembali ke jalanNya, tak ada yang bisa menghadang dengan pangkat apapun dan dengan rayuan apapun.
Cinta Allah tak pernah tak berdayaguna, tak pernah beku kepada siapapun, cintaNya mengalir bagaikan terusan yang tak henti mengalir walaupun hamba tak memenuhi janjinya, cinta yang tak pernah kering sekerontang apapun jiwa manusia yang berjasad. Cinta Allah pada hambanya tak pernah terkira berapa besar dan banyaknya, banyak sekali. Tak pernah terkikis oleh erosi dari dataran manapun.
Berhenti mencintai kefanaan itu adalah terbaik karena hanya akan menghantar pada kebrutalan sikap dan tingkah laku. Hanya menyampaikan pada kesenangan sesaat dan diakhiri dengan penyesalan tiada tara. Rasulullah tidak pernah menganjurkan kita untuk terlalu mencintai, dan juga tak menganjurkan kita untuk terlalu membenci, karena boleh jadi yang kita amat cintai suatu saat akan kita benci dan yang kita benci bisa jadi kita cintai. 

0 komentar:

Posting Komentar