
Perkembangan pertanian dengan cara hidroponik (moderen) telah banyak dikembangkan pada saat ini. Di antaranya tanaman sawi dengan modul pipa palaron.
Metode tanaman hidroponik tanaman sawi dikembangkan oleh salah seorang pengusaha konveksi yang mencoba bertani sawi dengan modul pipa paralon tersebut.
"Awal penanaman mudah, siapkan tempat penyemaian, baru ditanam di pot kecil, nah, nanti akan tumbuh seperti kecambah, setelah muncul 2/3 daun, pindahkan ke modul paralon itu," Sudino (50), saat ditemui dalam acara pameran Plona 2014, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/5).
"Kalau air tidak perlu diganti, ditambahin saja, yang perlu diperhatikan yaitu nutris PH. Tidak boleh kurang tidak boleh lebih, sesuai ukuran. Jadi stabil terus, karena harus dipantau perkembangannya," lanjutnya.
Dia juga mengatakan, panen tanaman sawi ini membutuhkan waktu 24 hari. Bisa juga 21 hari dipanen tapi dengan bobot timbangannya lebih rendah.
Dalam satu modul, lanjutnya, ukuran 2 meter bisa ditanam 130 pohon. Bahkan untuk skala industri dalam satu paket bisa ditanam 25000 pohon. Yang perlu diperhatikan harus selalu di cek kadar nutrisinya.
"Sebetulnya tamanan apa saja bisa di tanam di modul paralon ini, cuma bedanya di media tanahnya saja," ujarnya.
Untuk satu modul, isinya seratus tiga puluh tanaman. ukuran 2 meter harganya 3 juta, itu sudah lengkap beserta pelatihan selama 1- 2 kali pertemuan.
"Satu modul paralon ada 13 isi," ungkapnya.
Dia berharap bisa terus mengembangkan tanaman sawi ini hingga ke daerah. Bahkan sampai ke wilayah tingkat RT/ RW, bisa memanfaatkan lahan kosong agar tidak terbengkalai.
"Kita kebetulan jualnya di rumah, akan dibuat distributor, buat percontohan," ungkapnya.
Sumber: merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar