Ini dia salah satu aset kita, tanaman hias beringin kutub, kalau daunnya diberi baby oil, hm...akan kelihatan elegan dan harganyapun menjadi pantastis.... tentu saja seperti jualan baju, ukuran menjadi tolak ukur apalagi kualitas,,, karena beringin kutub yang sehat akan berwarna hijau pekat segar.
Bagaimana bududayanya?
1. Buatlah pembibitan di polibag kecil atau pot-pot kecil hingga berakar
Biasanya tidak lama, karena beringin kutub juga mudah hidup di daerah tropis :D
2. Jika akar sudah muncul (gimana memprediksi akar muncul ya?) siap di pindahkan ke pot yang lebi besar
atau tanah.
Untuk beringin kutub cukup mudah, akar tumbuh ditandai dengan daun baru dan yang lebih aman tunggu
saja akar nafasnya tunbuh, tapi agak kelamaan( kalo untuk rumahan boleh begini, kalo untuk bisnis,
aduh...pelanggan bisa kabur) :D.
Memindahkan ke pot besar untuk riasan ruangan
Memindahkan ke tanah untuk pohon yang lebih besar,
tentu bisa juga di masukkan ke rumah untuk hiasan
tapi ada notenya,,,, rumahnya digedein dikit ya :D
3. Kalo sudah terjual jangan lupa zakat dan sadakah ya :D
Selamat mencoba
Tanaman yang ada di
sekitar kita sebenarnya bisa direkayasa agar meberikan hasil yang lebih
banyak, lebih kuat atau bahkan mendapatkan varian baru.
Kali ini saya akan sedikit berbagi tentang teknik-teknik rekayasa yang
sebenarnya sudah umum di lakukan oleh masyarakat kita, siapa tahu bisa
meng-inspirasi pengunjung untuk melakukannya; bukankah berarti menambah
nilai manfaat ?
Ada 3 tips yang akan saya paparkan, yaitu :
1. Mencangkok
dahan dibungkus tanah
Dahan dibungkus tanah dan diikat sabut
Adalah memperbanyak tanaman atau membuat bibit tanaman baru dari suatu
pokok tanaman yang telah ada. Tanaman -tanaman yang dapat dicangkok
misalnya pohon jambu, rambutan, jeruk, mangga dll.
Tahapan Mencangkok:
1. Objek cangkok adalah bagian cabang (dahan); pilih yang berumur
sedang (tidak terlalu tua atau terlalu muda), pilih yang berdiameter
kira-kira 3 cm.
2. Keratlah bagian pangkal dahan sepanjang 5 cm lalu kulitnya
dikupas.
3. Bersihkan lendir yang membasahi batang yang telah dikupas sampai
kering dan biarkan selama 1 jam.
4. Balutlah batang yang telah dikupas dengan tanah lalu dibungkus
dengan sabut dari luar, ikat kedua ujungnya baik-baik.
5. Sirami cangkokan setiap hari, terutama jika tidak turun hujan.
6. Jika cangkokan sudah tumbuh akar artinya proses pencangkokan
berhasil; potonglah cangkokan dengan hati-hati agar tidak merusak
akarnya.
7. Pindahkan/tanam hasil cangkokan ke tempat baru yang disediakan.
2. Okulasi (Menempel):
mencangkok
Adalah memindahkan tunas (entres) dari batang suatu tanaman ke batang
tanaman lain yang sejenis.
Tahapannya :
1. Batang yang dapat diokulasi ialah batang yang telah berdiameter 5 -
6 cm. tunas yang dipindahkan diambil dari pohon yang telah terbukti
berbuah dan banyak buahnya; tunas diambil dari dahan (cabang).
2. Kulit yang bertunas disayat dari pohonnya kira-kira 4 - 5 cm.
3. Sayat kulit pohon yang diokulasi setinggi 30 cm dari tanah dengan
ukuran yang sama dengan tunas tadi.
4. Tempelkan tunas dengan baik lalu dibungkus dengan kain yang bersih
yang telah dicelupkan dalam lilin.
5. Setelah seminggu bukalah kain, jika tunas telah melekat dan
berwarna hijau itu tandanya proses okulasi berhasil.
6. Setelah okulasi berumur 15 hari, batang di atas tunas dipotong dan
bekas potongan dicat.
3. Kopulasi (Menyambung):
menyambung
Pemotongan batang yang sebiji jari
Adalah proses rekayasa agar benih-benih tanaman yang dihasilkan
mempunyai sifat-sifat yang sama seperti induknya.
Model menyambung ini banyak dilakukan orang di kebun buah-buahan,
tujuannya sama dengan menempel (okulasi), untuk melestarikan sifat
induk. Terkadang Benih yang didapat dari biji-biji hasil semaian belum
tentu mempunyai sifat yang sama dengan induknya, terutama untuk tanaman
hasil perkawinan (tanaman ternyata juga kawin).
Tahapannya :
1. Pada saat benih telah tumbuh, misalnya batang telah sebesar jari,
potonglah kira-kira 1 dm dari tanah.
2. Carilah ranting tanaman yang baik sifatnya dan besarnya sama
dengan batang benih itu.
3. Potonglah pangkal ranting tanaman itu sedemikian rupa hingga bisa
disambung dengan pas pada batang benih.
Sumber: http://www.jadipintar.com/2013/04/Rekayasa-Pada-Tanaman-Dengan-Cangkok-Okulasi-dan-Kopulasi.html
@ Hak cipta dilindungi Allah swt.
Sumber: http://www.jadipintar.com/2013/04/Rekayasa-Pada-Tanaman-Dengan-Cangkok-Okulasi-dan-Kopulasi.html
@ Hak cipta dilindungi Allah swt.
Tanaman yang ada di
sekitar kita sebenarnya bisa direkayasa agar meberikan hasil yang lebih
banyak, lebih kuat atau bahkan mendapatkan varian baru.
Kali ini saya akan sedikit berbagi tentang teknik-teknik rekayasa yang
sebenarnya sudah umum di lakukan oleh masyarakat kita, siapa tahu bisa
meng-inspirasi pengunjung untuk melakukannya; bukankah berarti menambah
nilai manfaat ?
Ada 3 tips yang akan saya paparkan, yaitu :
1. Mencangkok
dahan dibungkus tanah
Dahan dibungkus tanah dan diikat sabut
Adalah memperbanyak tanaman atau membuat bibit tanaman baru dari suatu
pokok tanaman yang telah ada. Tanaman -tanaman yang dapat dicangkok
misalnya pohon jambu, rambutan, jeruk, mangga dll.
Tahapan Mencangkok:
1. Objek cangkok adalah bagian cabang (dahan); pilih yang berumur
sedang (tidak terlalu tua atau terlalu muda), pilih yang berdiameter
kira-kira 3 cm.
2. Keratlah bagian pangkal dahan sepanjang 5 cm lalu kulitnya
dikupas.
3. Bersihkan lendir yang membasahi batang yang telah dikupas sampai
kering dan biarkan selama 1 jam.
4. Balutlah batang yang telah dikupas dengan tanah lalu dibungkus
dengan sabut dari luar, ikat kedua ujungnya baik-baik.
5. Sirami cangkokan setiap hari, terutama jika tidak turun hujan.
6. Jika cangkokan sudah tumbuh akar artinya proses pencangkokan
berhasil; potonglah cangkokan dengan hati-hati agar tidak merusak
akarnya.
7. Pindahkan/tanam hasil cangkokan ke tempat baru yang disediakan.
2. Okulasi (Menempel):
mencangkok
Adalah memindahkan tunas (entres) dari batang suatu tanaman ke batang
tanaman lain yang sejenis.
Tahapannya :
1. Batang yang dapat diokulasi ialah batang yang telah berdiameter 5 -
6 cm. tunas yang dipindahkan diambil dari pohon yang telah terbukti
berbuah dan banyak buahnya; tunas diambil dari dahan (cabang).
2. Kulit yang bertunas disayat dari pohonnya kira-kira 4 - 5 cm.
3. Sayat kulit pohon yang diokulasi setinggi 30 cm dari tanah dengan
ukuran yang sama dengan tunas tadi.
4. Tempelkan tunas dengan baik lalu dibungkus dengan kain yang bersih
yang telah dicelupkan dalam lilin.
5. Setelah seminggu bukalah kain, jika tunas telah melekat dan
berwarna hijau itu tandanya proses okulasi berhasil.
6. Setelah okulasi berumur 15 hari, batang di atas tunas dipotong dan
bekas potongan dicat.
3. Kopulasi (Menyambung):
menyambung
Pemotongan batang yang sebiji jari
Adalah proses rekayasa agar benih-benih tanaman yang dihasilkan
mempunyai sifat-sifat yang sama seperti induknya.
Model menyambung ini banyak dilakukan orang di kebun buah-buahan,
tujuannya sama dengan menempel (okulasi), untuk melestarikan sifat
induk. Terkadang Benih yang didapat dari biji-biji hasil semaian belum
tentu mempunyai sifat yang sama dengan induknya, terutama untuk tanaman
hasil perkawinan (tanaman ternyata juga kawin).
Tahapannya :
1. Pada saat benih telah tumbuh, misalnya batang telah sebesar jari,
potonglah kira-kira 1 dm dari tanah.
2. Carilah ranting tanaman yang baik sifatnya dan besarnya sama
dengan batang benih itu.
3. Potonglah pangkal ranting tanaman itu sedemikian rupa hingga bisa
disambung dengan pas pada batang benih.
Sumber: http://www.jadipintar.com/2013/04/Rekayasa-Pada-Tanaman-Dengan-Cangkok-Okulasi-dan-Kopulasi.html
@ Hak cipta dilindungi Allah swt.
Sumber: http://www.jadipintar.com/2013/04/Rekayasa-Pada-Tanaman-Dengan-Cangkok-Okulasi-dan-Kopulasi.html
@ Hak cipta dilindungi Allah swt.
0 komentar:
Posting Komentar