Rabu, 30 April 2014

Budidaya Beringin Kutub Bernilai Tinggi


Ini dia salah satu aset kita, tanaman hias beringin kutub, kalau daunnya diberi baby oil, hm...akan kelihatan elegan dan harganyapun menjadi pantastis.... tentu saja seperti jualan baju, ukuran menjadi tolak ukur apalagi kualitas,,, karena beringin kutub yang sehat akan berwarna hijau pekat segar.
Bagaimana bududayanya?
1. Buatlah pembibitan di polibag kecil atau pot-pot kecil hingga berakar
    Biasanya tidak lama, karena beringin kutub juga mudah hidup di daerah tropis :D
2. Jika akar sudah muncul (gimana memprediksi akar muncul ya?) siap di pindahkan ke pot yang lebi besar
    atau tanah.
    Untuk beringin kutub cukup mudah, akar tumbuh ditandai dengan daun baru dan yang lebih aman tunggu 
    saja akar nafasnya tunbuh, tapi agak kelamaan( kalo untuk rumahan boleh begini, kalo untuk bisnis, 
    aduh...pelanggan bisa kabur) :D.
    Memindahkan ke pot besar untuk riasan ruangan
    Memindahkan ke tanah untuk pohon yang lebih besar,
    tentu bisa juga di masukkan ke rumah untuk hiasan 
    tapi ada notenya,,,, rumahnya digedein dikit ya :D
3. Kalo sudah terjual jangan lupa zakat dan sadakah ya :D

Selamat mencoba

Tanaman yang ada di sekitar kita sebenarnya bisa direkayasa agar meberikan hasil yang lebih banyak, lebih kuat atau bahkan mendapatkan varian baru. Kali ini saya akan sedikit berbagi tentang teknik-teknik rekayasa yang sebenarnya sudah umum di lakukan oleh masyarakat kita, siapa tahu bisa meng-inspirasi pengunjung untuk melakukannya; bukankah berarti menambah nilai manfaat ? Ada 3 tips yang akan saya paparkan, yaitu : 1. Mencangkok dahan dibungkus tanah Dahan dibungkus tanah dan diikat sabut Adalah memperbanyak tanaman atau membuat bibit tanaman baru dari suatu pokok tanaman yang telah ada. Tanaman -tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon jambu, rambutan, jeruk, mangga dll. Tahapan Mencangkok: 1. Objek cangkok adalah bagian cabang (dahan); pilih yang berumur sedang (tidak terlalu tua atau terlalu muda), pilih yang berdiameter kira-kira 3 cm. 2. Keratlah bagian pangkal dahan sepanjang 5 cm lalu kulitnya dikupas. 3. Bersihkan lendir yang membasahi batang yang telah dikupas sampai kering dan biarkan selama 1 jam. 4. Balutlah batang yang telah dikupas dengan tanah lalu dibungkus dengan sabut dari luar, ikat kedua ujungnya baik-baik. 5. Sirami cangkokan setiap hari, terutama jika tidak turun hujan. 6. Jika cangkokan sudah tumbuh akar artinya proses pencangkokan berhasil; potonglah cangkokan dengan hati-hati agar tidak merusak akarnya. 7. Pindahkan/tanam hasil cangkokan ke tempat baru yang disediakan. 2. Okulasi (Menempel): mencangkok Adalah memindahkan tunas (entres) dari batang suatu tanaman ke batang tanaman lain yang sejenis. Tahapannya : 1. Batang yang dapat diokulasi ialah batang yang telah berdiameter 5 - 6 cm. tunas yang dipindahkan diambil dari pohon yang telah terbukti berbuah dan banyak buahnya; tunas diambil dari dahan (cabang). 2. Kulit yang bertunas disayat dari pohonnya kira-kira 4 - 5 cm. 3. Sayat kulit pohon yang diokulasi setinggi 30 cm dari tanah dengan ukuran yang sama dengan tunas tadi. 4. Tempelkan tunas dengan baik lalu dibungkus dengan kain yang bersih yang telah dicelupkan dalam lilin. 5. Setelah seminggu bukalah kain, jika tunas telah melekat dan berwarna hijau itu tandanya proses okulasi berhasil. 6. Setelah okulasi berumur 15 hari, batang di atas tunas dipotong dan bekas potongan dicat. 3. Kopulasi (Menyambung): menyambung Pemotongan batang yang sebiji jari Adalah proses rekayasa agar benih-benih tanaman yang dihasilkan mempunyai sifat-sifat yang sama seperti induknya. Model menyambung ini banyak dilakukan orang di kebun buah-buahan, tujuannya sama dengan menempel (okulasi), untuk melestarikan sifat induk. Terkadang Benih yang didapat dari biji-biji hasil semaian belum tentu mempunyai sifat yang sama dengan induknya, terutama untuk tanaman hasil perkawinan (tanaman ternyata juga kawin). Tahapannya : 1. Pada saat benih telah tumbuh, misalnya batang telah sebesar jari, potonglah kira-kira 1 dm dari tanah. 2. Carilah ranting tanaman yang baik sifatnya dan besarnya sama dengan batang benih itu. 3. Potonglah pangkal ranting tanaman itu sedemikian rupa hingga bisa disambung dengan pas pada batang benih.

Sumber: http://www.jadipintar.com/2013/04/Rekayasa-Pada-Tanaman-Dengan-Cangkok-Okulasi-dan-Kopulasi.html
@ Hak cipta dilindungi Allah swt.
Tanaman yang ada di sekitar kita sebenarnya bisa direkayasa agar meberikan hasil yang lebih banyak, lebih kuat atau bahkan mendapatkan varian baru. Kali ini saya akan sedikit berbagi tentang teknik-teknik rekayasa yang sebenarnya sudah umum di lakukan oleh masyarakat kita, siapa tahu bisa meng-inspirasi pengunjung untuk melakukannya; bukankah berarti menambah nilai manfaat ? Ada 3 tips yang akan saya paparkan, yaitu : 1. Mencangkok dahan dibungkus tanah Dahan dibungkus tanah dan diikat sabut Adalah memperbanyak tanaman atau membuat bibit tanaman baru dari suatu pokok tanaman yang telah ada. Tanaman -tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon jambu, rambutan, jeruk, mangga dll. Tahapan Mencangkok: 1. Objek cangkok adalah bagian cabang (dahan); pilih yang berumur sedang (tidak terlalu tua atau terlalu muda), pilih yang berdiameter kira-kira 3 cm. 2. Keratlah bagian pangkal dahan sepanjang 5 cm lalu kulitnya dikupas. 3. Bersihkan lendir yang membasahi batang yang telah dikupas sampai kering dan biarkan selama 1 jam. 4. Balutlah batang yang telah dikupas dengan tanah lalu dibungkus dengan sabut dari luar, ikat kedua ujungnya baik-baik. 5. Sirami cangkokan setiap hari, terutama jika tidak turun hujan. 6. Jika cangkokan sudah tumbuh akar artinya proses pencangkokan berhasil; potonglah cangkokan dengan hati-hati agar tidak merusak akarnya. 7. Pindahkan/tanam hasil cangkokan ke tempat baru yang disediakan. 2. Okulasi (Menempel): mencangkok Adalah memindahkan tunas (entres) dari batang suatu tanaman ke batang tanaman lain yang sejenis. Tahapannya : 1. Batang yang dapat diokulasi ialah batang yang telah berdiameter 5 - 6 cm. tunas yang dipindahkan diambil dari pohon yang telah terbukti berbuah dan banyak buahnya; tunas diambil dari dahan (cabang). 2. Kulit yang bertunas disayat dari pohonnya kira-kira 4 - 5 cm. 3. Sayat kulit pohon yang diokulasi setinggi 30 cm dari tanah dengan ukuran yang sama dengan tunas tadi. 4. Tempelkan tunas dengan baik lalu dibungkus dengan kain yang bersih yang telah dicelupkan dalam lilin. 5. Setelah seminggu bukalah kain, jika tunas telah melekat dan berwarna hijau itu tandanya proses okulasi berhasil. 6. Setelah okulasi berumur 15 hari, batang di atas tunas dipotong dan bekas potongan dicat. 3. Kopulasi (Menyambung): menyambung Pemotongan batang yang sebiji jari Adalah proses rekayasa agar benih-benih tanaman yang dihasilkan mempunyai sifat-sifat yang sama seperti induknya. Model menyambung ini banyak dilakukan orang di kebun buah-buahan, tujuannya sama dengan menempel (okulasi), untuk melestarikan sifat induk. Terkadang Benih yang didapat dari biji-biji hasil semaian belum tentu mempunyai sifat yang sama dengan induknya, terutama untuk tanaman hasil perkawinan (tanaman ternyata juga kawin). Tahapannya : 1. Pada saat benih telah tumbuh, misalnya batang telah sebesar jari, potonglah kira-kira 1 dm dari tanah. 2. Carilah ranting tanaman yang baik sifatnya dan besarnya sama dengan batang benih itu. 3. Potonglah pangkal ranting tanaman itu sedemikian rupa hingga bisa disambung dengan pas pada batang benih.

Sumber: http://www.jadipintar.com/2013/04/Rekayasa-Pada-Tanaman-Dengan-Cangkok-Okulasi-dan-Kopulasi.html
@ Hak cipta dilindungi Allah swt.

0 komentar:

Posting Komentar