Minggu, 16 Februari 2014

Dari hati turun ke hati


Mr Y: Z, kamu sering ngisi training?
Mr Z: Ya, lumayan
Mr Y: Kamu aktivis?
Mr Z: Ya, kalo menurut bapak begitu silahlah
Mr Y: Kayaknya saya perlu belajar ma kamu
Mr Z: Belajar?
Mr Y: Iya, kenapa kalo saya nonton film india tu bisa nangis, tersentuh hati saya? kalo orang ceramah ndak.
Mr Z: senyum.... karena aktor film india itu menjiwai perannya, total dan loyal dengan acting-nya truuuussss
Mrs Y:... Trusss apa?
Mr Z: Trus mereka beracting dari hati, dari hati ya turun ke hati bu.
Mrs Y: Iyya ya mas (melirik suaminya)
Mr Y: Trus apa kamu orang PKS?
Mr Z: Bapak boleh mengatakan begitu
Mr Y: kenapa memilih PKS
Mr Z: semua ada alasan
Mrs Y: ya tapi apa alasan kamu?
Mr Z: Apa saya harus mengatakan semua alasan tentang hidup saya?
Mr Y: Kalo begitu benar kamu orang PKS
Mr Z: terserah bapak menilainya
Mrs Y: kenapa ndak mau jujur sih ditanyain dari kemaren?
Mr Z: karena ini bukan tentang kejujuran. Tapi ini kantor, saya menghormati negara ini
Mrs Y: eleh
Mr Z: karena saya dididik menempatkan perkataan, interaksi sesuai tempatnya.
Mrs Y: Gunanya?
Mr Z: Agar saya profesional. Ndak mencampurkan kolak dengan gulai, karena akan aneh rasanya.
Mr Y dan Mrs Y: Kami kagum ma PKS
Mr Z: senyum

__bicara pake hati, __



**Saya kader PKS atau bukan kader PKS, ya ndak masalah anda tuding, tapi saya lebih bangga mengatakan diri saya seorang muslim, namun menggunakan PKS sebagai kenderaan dakwah kenapa ndak, kendaraan itu banyak, bisa kita pilih, tujuannya ya kita yang tau. Kemungkinan apapun bisa terjadi dalam hidup ini kan? PKS atau ndak PKS ya ndak jadi masalah, saya juga bebas untuk memilih partai PKS atau ndak PKS**

0 komentar:

Posting Komentar