Sastra-sastra Kalbu

Sabtu, 09 Juli 2011

Home » puisi » Sastra-sastra Kalbu

Diposting oleh Jantri Sudirman di 05.45

ada senandung jiwa

meretas jalan yang tak kunjung usai

menapak asa yang tak kunjung digenggam

meraih pena tapi tak bergeming untuk menorehkan sejarah

apakah nomaden

hidup ini?

bergulir jalan dari salju hingga padang pasir?

menggenggam bara

mengumbar luka

menusuk mimpi?

apakah sastra-sastra kalbu

meranggas menyalib nestapa?

mengikat berjuta rangkaian paragraf

mengikat milyaran susunan kata-kata?

apakah dawai-dawai perjuangan

menjadi kawat berduri?

lantas apa yang harus di lakukan?

jika nanah bersimba lumpur

jika nanah bersimba darah?

dimanakah mentari garang itu?

dimanakah terik yang membakar ghiroh?

aku tak melihat itu lagi padamu

yang dulu ia selalu jd pengikut setiamu

Perjuangan Ada yang membuat kita harus bungkam bahkan diam seribu bahasa tanpa satu kata hal itu karena ada hati yang sama2 dijaga jika ada yang bertanya kenapa maka tetap jawabannya 'tak mengapa' karena ala ... readmore
Kami bukan orang-orang biasa, juga bukan orang-orang luar biasa kami bukan org2 yang biasa, juga bukan org2 yang luar biasa, kami hanya mengais rezeki dari berbagai pintu, kami juga tak bisa memberikan apa2, bahkan uang seribu rupiahpun berharga bagi kami, bah ... readmore
Seka Air MatamuHari ini, semua terbang melayang air matapun ikut bersama deru angin silih menusuk hati dan melambaikan jilbab kami Kalian begitu indah bagiku Kalien berarti dalam hidupku Kalian mewarnai dalam seti ... readmore
Senandung Langit Merengkuh rasa diharibaan mentari berat berat berat hanya aku yang tau persis rasa ini dan rabb yang memberi signal senandung langit Aku sudah tak kuasa menahan luapan rasa suka rasa bahagia tita ... readmore
Duhai Saudara Duhai saudara Bagaimana caranya aku bisa membantumu, kenapa engkau tahan dukamu sendiri? kenapa engkau remehkan persaudaraan kita? kenapa engkau tak pernah bicara? tak perlu malu atas sesuatu ... readmore